Artikel ini akan membahas tentang bunga berbunga atau compound interest. Ada 2 hal penting yang akan kita bahas yaitu bagaimana cara menghitung bunga majemuk secara manual dan bagaimana cara menghitung bunga majemuk dengan menggunakan rumus Excel. Tentu kedua perhitungan tersebut harus menampilkan hasil yang sama. Masalahnya adalah rumus apa yang bisa kita gunakan dalam Excel untuk menghitung compound interest atau bunga berbunga tersebut ?
Hal pertama yang saya lakukan tentu mencari rujukan informasi dari beberapa sumber terkait dengan rumus serta cara menghitung bunga berbunga. Ada banyak web yang membahas tentang ini dan jika saya gabungkan dengan tabel bunga majemuk baik tahunan atau bulanan ada beberapa hasilnya yang berbeda. Untuk itu saya akan menggunakan satu rujukan web yang menampilkan hasil sama dengan perhitungan versi saya dalam Excel. Ada satu pertanyaan yang juga menarik untuk kita bahas salam artikel ini yaitu apakah bunga berbunga ini sama dengan bunga majemuk ?
Rumus dan Cara Menggunakan Konsep Bunga Berbunga Dalam Excel
Jika ingin menghitung compound interest atau bunga berbunga dalam Excel sebenarnya konsepnya sangat mudah. Bahkan kita sudah bisa membayangkan urutan perhitungan bunga berbunga tersebut. Intinya adalah bunga akan ditambahkan pada pokok pinjaman baru kemudian dikalikan dengan persentase bunga untuk periode selanjutnya.
Tapi konsep ini bisa dihitung dengan mudah jika jangka waktu yang digunakan memang cukup pendek. Jika jangka waktu yang digunakan cukup panjang maka kita harus menghitung bunga berbunga dengan menggunakan rumus. Inilah pentingnya kiat mengetahui rumus bunga berbunga atau compound interest tersebut.
Supaya proses perhitungan bunga berbunga ini menjadi lebih tepat maka mari gunakan rumus Excel. Rumus Excel tersebut juga akan kita gunakan pada penyusunan tabel bunga berbunga. Tabel inilah yang akan kita jadikan angka dasar apakah perhitungan dengan rumus yang digunakan sudah tepat atau justru kurang tepat.
Definisi Bunga Berbunga
Bunga berbunga adalah perhitungan bunga yang akan menambahkan hasil perhitungan bunga tersebut pada jumlah pokok bulan selanjutnya. Konsep perhitungan bunga berbunga ini memang sangat berbeda dengan bunga tunggal atau bunga majemuk.
Seperti yang sudah dijelaskan pada artikel sebelumnya bahwa pada bunga tunggal kita akan mengalikan persentase suku bunga dengan pokok pinjaman mulai dari awal sampai dengan akhir periode. Sedangkan pada bunga berbunga basis atau dasar perhitungan yang digunakan adalah bunga dengan pokok bulan sebelumnya. Karena bunga ini akan dihitung sebagai dasar perkalian pada bunga bulan selanjutnya maka ini sering disebut dengan bunga berbunga.
Karena bunga dijadikan sebagai dasar atau basis pada perhitungan bunga selanjutnya maka tentu jumlah bunga akan terus naik setiap bulan. Kenaikan ini merupakan efek dari bertambahnya pokok dengan bunga pada periode sebelumnya.
Untuk contoh misalnya kita mendapatkan pinjaman sebesar 5.000.000 dengan suku bunga 10% per tahun. Maka pada tahun pertama bunga yang akan didapatkan adalah sebesar 500.000. Angka 500.000 tersebut akan dijadikan pokok pada perhitungan tahun yang ke-2. Sehingga pada tahun kedua yang dikalikan adalah 5.500.000 bukan 5.000.000. Hasil yang didapatkan untuk jumlah bunga tahun ke-2 adalah sebesar 550.000 sesuai dengan suku bunga yang ditetapkan.
Rumus Excel Untuk Menghitung Bunga Berbunga
Selanjutnya mari kita bahas rumus apa saja yang digunakan dalam Excel untuk bunga berbunga. Tapi sebelum itu kita juga akan bahas rumus bunga berbunga secara umum atau rumus manual. Nanti pada perhitungan kita juga akan sertakan rumus manual serta rumus Excelnya.
Jika dicari di google ada banyak referensi yang bisa digunakan terkait dengan rumus bunga berbunga. Dilansir dari investopedia.com rumus yang digunakan untuk menghitung bunga berbunga atau compound interest adalah sebagai berikut :
- P = jumlah investasi atau simpanan
- i = suku bunga biasanya dinyatakan per tahun
- n = jangka waktu yang digunakan
Selanjutnya rumus yang digunakan dalam Excel untuk menghitung bunga berbunga akan kita bagi kedalam 2 bagian. Pertama adalah perkalian dan pembagian saja dan kedua menggunakan rumus Excel FV.
1. Rumus Perkalian dan Pembagian
Saya tempatkan ini dibagian pertama karena rasanya kita sebagai pengguna Excel tentu sudah mengetahui bagaimana cara perkalian serta pembagian. Sebagian besar pengguna Excel tentu sudah memahami cara ini sehingga akan dengan mudah bisa mengikuti contoh pembahasan yang akan kita lakukan pada bagian akhir artikel ini.
Hanya saja memang sebelum menggunakan perkalian dan pembagian pada perhitungan bunga berbunga dalam Excel kita perlu memahami rumus manualnya terlebih dahulu. Karena rumus manual inilah yang nantinya akan kita gunakan pada proses perkalian serta pembagian.
Ada banyak informasi yang cukup berbeda terkait dengan rumus bunga berbunga. Saya ambil rumus diatas sesuai dengan referensi yang disematkan lengkap dengan linknya. Karena rumus ini hasilnya sama persis dengan perhitungan rumus Excel serta tabel bunga berbunga yang disusun setiap periode mulai dari awal sampai akhir. Tapi jika akan menggunakan rumus yang lain juga tentu tidak ada masalah, silahkan cari informasi yang paling akurat dan gunakan rumus tersebut.
2. Rumus Excel FV
Tabel bunga berbunga yang disusun memang menggunakan rumus perkalian serta pembagian. Tapi jika diurutkan dengan menggunakan rumus FV hasilnya memang sama persis. Ini cukup menarik, untuk itulah pada bagian akhir kita akan bahas apakah bunga berbunga ini sama dengan bunga majemuk atau tidak.
Dalam prosesnya jika dihitung secara manual dan dibuatkan tabel bunga sebenarnya pola pada bunga majemuk dengan pola pada bunga berbunga ini memang hampir sama. Tapi sebelum membahas itu mari kita bahas contoh perhitungan bunga berbunga terlebih dahulu.
Contoh dan Cara Menghitung Bunga Berbunga Dalam Excel
Selanjutnya mari kita bahas contoh dan cara menghitung bunga berbunga dalam Excel. Contoh ini akan kita bagi kedalam dua bagian yaitu persentase bunga yang langsung dihitung tahunan dan persentase bunga yang dihitung bulanan. Tapi dalam penentuan atau penetapan bunga biasanya persentase akan dinyatakan dalam tahunan.
Untuk contoh perhitungan bunga berbunga dalam Excel silahkan perhatikan gambar berikut ini :
Pada contoh tersebut data kredit atau data simpanan yang akan digunakan pada proses perhitungan bunga berbunga adalah sebagai berikut :
- P = 1.000.000
- i = 6% per Tahun
- n = 2 Tahun
Selanjutnya mari kita hitung bunga berbunga dengan data tersebut dan perhitungan bunga akan dibagi kedalam 2 jenis. Maksudnya bunga langsung dihitung tahunan 6% dan kedua akan dijadikan bulanan. Menariknya hasil dari perhitungan tersebut ternyata berbeda - beda.
1. Contoh Coumpound Interest Bunga Tahunan
Contoh pertama kita akan menghitung bunga berbunga jika persentase langsung dinyatakan dalam tahunan. Bagian pertama mari kita hitung bunga berbunga dengan menggunakan rumus manual. Urutan perhitungan adalah sebagai berikut :
A = P x ((1+i)^n-1)
A = 1.000.000 x ((1+6%)^2-1)
A = 1.000.000 x ((1+0,06)^2-1)
A = 1.000.000 x ((1,06)^2-1)
A = 1.000.000 x (1,1236-1)
A = 1.000.000 x 0,1236
A = 123.600
Sedangkan jika akan menghitung jumlah saldo akhir atau modal akhir dari simpanan dengan menggunakan rumus manual urutan langkahnya adalah sebagai berikut :
M = P x (1+i)^n
M = 1.000.000 x (1+6%)^2
M = 1.000.000 x (1+0,06)^2
M = 1.000.000 x (1,06)^2
M = 1.000.000 x 1,1236
M = 1.123.600
Dari kedua perhitungan tersebut terlihat bahwa jumlah bunga yang akan didapatkan setelah 2 tahun adalah sebesar 123.600. Sedangkan jumlah simpanan akhir setelah periode 2 tahun sesuai dengan persentase suku bunga diatas adalah sebesar 1.123.600 dan jumlah tersebut akan terus bertambah jika jangka waktu lebih panjang.
Selanjutnya rumus kedua kita akan menggunakan perkalian serta pembagian untuk menghitung bunga berbunga dalam Excel. Pertama untuk menghitung jumlah bunga rumus yang digunakan pada Cell C8 adalah sebagai berikut :
=C3*((1+C4)^C5-1)
Sedangkan rumus kedua untuk menghitung jumlah modal akhir atau simpanan setelah 2 tahun pada Cell C9 adalah sebagai berikut :
=C3*((1+C4)^C5)
Hasil dari rumus Excel perkalian serta pembagian ini juga sama persis dengan perhitungan rumus manual. Untuk jumlah dari hasil perhitungan bunga ada pada Cell C8 sedangkan untuk hasil perhitungan modal akhir atau jumlah simpanan ada pada Cell C9 Silahkan perhatikan gambar diatas untuk membandingkan hasilnya.
Selanjutnya rumus ketiga kita akan menggunakan FV. Memang rumus ini fungsinya untuk menghitung nilai masa yang akan datang. Nilai masa yang akan datang ini merupakan jumlah nilai sekarang ditambahkan dengan bunga. Perhitungan pada bunga akan mengacu kepada bunga berbunga.
Jika akan menghitung jumlah modal akhir atau total simpanan menggunakan FV pada Cell C9 rumusnya adalah sebagai berikut :
=FV(C4;C5;0;-C3)
Hasil dari perhitungan dengan menggunakan rumus FV juga sama persis dengan dua perhitungan sebelumnya. Bagian penting untuk perhitungan dengan rumus FV adalah persentase bunga tidak perlu dibagi dengan 12 karena proses perhitungan akan langsung dilakukan per tahun bukan per bulan.
2. Contoh Compound Interest Bunga Bulanan
Pada pembahasan pertama bunga dihitung secara tahunan sehingga periode juga akan otomatis dihitung tahunan. Pada pembahasan kedua bunga tahunan diatas akan dihitung pada jangka waktu bulanan sehingga ada dua perubahan pada proses perhitungan yang kedua ini.
Perubahan pertama adalah bunga akan dibagi dengan 12 terlebih dahulu dan perubahan kedua adalah jangka waktu akan diubah dari 2 menjadi 24 sesuai dengan jumlah bulan pada periode tersebut.
Pertama, mari kita hitung jumlah bunga dengan menggunakan rumus Excel Manual. Adapun urutan perhitungan pada contoh kedua ini adalah sebagai berikut :
A = P x ((1+i)^n-1)
A = 1.000.000 x ((1+6%/12)^24-1)
A = 1.000.000 x ((1+0,005)^24-1)
A = 1.000.000 x ((1,005)^24-1)
A = 1.000.000 x (1,12715977620539-1)
A = 1.000.000 x 0,12715977620539
A = 127.159,78
Jika perhitungan ini akan menggunakan rumus perkalian dan pembagian pada pada Cell H8 gambar diatas rumus yang digunakan adalah sebagai berikut :
=C3*((1+C4/12)^(C5*12)-1)
Dari kedua perhitungan tersebut sudah didapatkan jumlah bunga untuk 2 tahun dengan perhitungan bulanan adalah sebesar 127.159,78. Kedua rumus diatas masing - masing menghasilkan angka yang sama. Khusus untuk rumus Excel silahkan perhatikan gambar diatas pada Cell yang sudah disebutkan.
Kedua, mari kita hitung modal akhir atau saldo akhir simpanan setelah 2 tahun dan jika menggunakan rumus manual maka urutan perhitungannya adalah sebagai berikut :
M = P x (1+i)^n
M = 1.000.000 x (1+6%/12)^24
M = 1.000.000 x (1+0,005)^24
M = 1.000.000 x (1,005)^24
M = 1.000.000 x 1,12715977620539
M = 1.127.159,78
Jika perhitungan modal akhir atau saldo akhir simpanan dengan menggunakan perkalian maka rumus yang digunakan pada Cell H9 adalah sebagai berikut :
=C3*((1+C4/12)^(C5*12))
Rumus terakhir, jika perhitungan modal akhir tau saldo akhir akan menggunakan FV maka pada Cell H9 rumus yang digunakan adalah sebagai berikut :
=FV(C4/12;C5*12;0;-C3)
Dengan menggunakan tiga rumus diatas maka hasil perhitungan modal akhir adalah sebesar 1.127.159,78. Angka tersebut merupakan hasil dari tiga cara yaitu rumus manual, perkalian dan menggunakan rumus Excel FV.
Catatan Penting : Pada dasarnya beda perhitungan bunga bulanan dan tahunan hanya pada jangka waktu dan persen bunganya saja. Jika akan dihitung bulanan maka bunga harus dibagi dengan 12 dan jangka waktu dikalikan dengan 12. Sebaliknya jika akan dihitung tahunan maka bunga serta jangan waktu tidak perlu dibagi serta dikalikan dengan 12.
Tabel Bunga Berbunga Dalam Excel
Selanjutnya mari kita susun contoh tabel bunga berbunga dalam Microsoft Excel. Tabel ini hanya akan disusun untuk bunga bulanan saja. Karena untuk perhitungan bunga tahunan rasanya pembuatan tabel akan jauh lebih mudah karena hanya terdiri dari 2 baris saja.
Untuk tabel bunga berbunga yang sudah dibuat adalah sebagai berikut :
Dari tabel tersebut terlihat bahwa jumlah bunga secara kumulatif mulai dari bulan pertama sampai dengan bulan terakhir atau bulan ke-24 adalah sebesar 127.159,78. Angka ini sama persis dengan perhitungan yang telah dilakukan pada jenis bunga bulanan.
Selain itu silahkan perhatikan juga saldo akhir atau modal akhir yang dihitung pada bulan ke-24. Modal akhir yang tampil pada tabel diatas adalah sebesar 1.127.159,78 dan hasil ini angkanya sama persis dengan jumlah perhitungan manual, perkalian dan FV diatas.
Apakah Bunga Berbunga Ini Sama Dengan Bunga Majemuk ?
Apakah familiar atau mungkin pernah melihat tabel bunga berbunga yang sudah saya tampilkan di bagian atas ?
Jika memang sudah membaca artikel sebelumnya tentang bunga majemuk maka tentu kita akan menyadari bahwa tabel ini merupakan tabel yang juga digunakan pada pembahasan tentang bunga majemuk tersebut.
Setelah memperhatikan penjelasan diatas mulai dari definisi sampai dengan contohnya kita bisa menarik kesimpulan bahwa memang bunga berbunga ini sama persis dengan bunga majemuk. Urutan pada perhitungan bunga majemuk juga akan menambahkan bunga dengan pokok pada perhitungan bunga selanjutnya.
Jadi, mulai sekarang jangan kaget jika kita mencari perhitungan bunga berbunga di Google tapi yang dimunculkan adalah perhitungan bunga majemuk. Karena seperti yang sudah dijelaskan diatas bahwa perhitungan bunga berbunga sama persis dengan perhitungan bunga majemuk.
Penutup
Bunga berbunga atau compound interest memang cukup sering ditemui terutama pada jenis bunga investasi. Konsep yang digunakan pada bunga berbunga sama persis dengan konsep yang digunakan pada jenis bunga majemuk.
Intinya bunga berbunga ini akan menambahkan bunga pada pokok pinjaman atau investasi sebelum dihitung bunga untuk periode selanjutnya. Jika akan dihitung dalam Excel maka ada 2 cara yang bisa digunakan. Pertama adalah menggunakan rumus perkalian dan kedua adalah menggunakan rumus FV. Hanya saja rumus FV ini hanya digunakan untuk menghitung modal akhir saja.
Post a Comment