Menghitung bunga merupakan satu dari beberapa proses yang sering ditemukan baik pada unsur pinjaman maupun simpanan. Dalam artikel sebelumnya sudah kita bahas bahwa secara umum bunga ini dibagi kedalam 2 jenis yaitu bunga untuk simpanan serta bunga untuk pinjaman. Meskipun memang dalam prosesnya ada juga jenis bunga simpanan yang digunakan pada bunga pinjaman.
Dalam artikel ini kita akan bahas satu dari dua jenis bunga yang sering digunakan pada proses simpanan. Adapun bunga yang akan kita bahas pada artikel ini adalah bunga majemuk.
Rumus, Cara dan Contoh Menghitung Bunga Majemuk Dalam Excel
Selain dalam perhitungan bunga simpanan jenis ini juga sering dipelajari dan dihitung pada Matematika. Dalam matematika perhitungan bunga dibagi kedalam 2 jenis yaitu bunga tunggal dengan bunga majemuk. Konsep yang digunakan pada perhitungan keduanya tentu akan berbeda - beda.
Perhitungan bunga majemuk ini akan kita hitung dengan menggunakan rumus Excel. Dalam prosesnya memang perhitungan bunga majemuk ini akan mirip dengan perhitungan bunga yang lain. Sebut saja misalnya bunga Anuitas atau bunga Efektif. Hanya saja memang rumus yang akan digunakan tentu berbeda.
Cara menghitung bunga dalam Excel juga bisa lebih mudah dan lebih cepat. Karena kita bisa memilih salah satu dari beberapa rumus Excel yang tersedia. Bagian pentingnya adalah kita harus memilih rumus yang tepat untuk perhitungan tersebut. Untuk itu langkah pertama yang harus diketahui sebelum menghitung bunga majemuk adalah rumus apa yang akan digunakan.
Rumus Menghitung Bunga Majemuk Dalam Excel
Pemilihan rumus memang menjadi hal yang sangat penting. Seperti yang sudah kita ketahui bahwa dalam Excel ada banyak rumus dan sudah dikelompokkan dalam beberapa bagian. Khusus untuk rumus yang terkait dengan perhitungan bunga ada pada kelompok Fungsi Keuangan. Lalu, rumus Excel apa yang bisa digunakan untuk menghitung bunga tunggal ?
1. Rumus Perkalian dan Pembagian
Rumus pertama yang bisa digunakan untuk menghitung bunga majemuk adalah perkalian serta pembagian. Ini merupakan rumus yang paling mudah jika akan menghitung jenis bunga tunggal maupun bunga majemuk. Karena memang rumus perkalian serta pembagian ini merupakan rumus yang sudah pasti dikenal oleh pengguna Excel.
Ada satu hal penting yang perlu diketahui jika ingin menggunakan rumus ini pada perhitungan bunga majemuk. Hal penting tersebut adalah kita sudah mengetahui rumus perhitungan bunga majemuk dengan cara manual. Karena rumus manual tersebutlah yang juga nantinya akan digunakan pada proses perhitungan bunga majemuk dalam Excel.
2. Rumus Excel FV
Dalam Excel rumus FV dapat digunakan untuk menghitung nilai investasi di masa yang akan datang. Nilai investasi tersebut akan terdiri dari dua unsur utama yaitu simpanan awal dengan bunga. Bunga akan ditambahkan setiap periode sesuai dengan jangka waktu investasi yang digunakan.
Bagian menariknya adalah konsep bunga yang digunakan pada rumus ini adalah bunga majemuk. Sehingga tentu untuk perhitungan bunga majemuk secara otomatis kita bisa memanfaatkan fungsi dari rumus FV. Hanya saja ada pengisian yang sedikit berbeda dan nanti akan kita bahas pada contoh penggunaannya.
Cara Menghitung Bunga Majemuk
Bunga majemuk adalah bunga yang timbul pada setiap akhir periode bisa akhir bulan atau akhir tahun yang akan mempengaruhi saldo awal simpanan bulan selanjutnya. Jumlah bunga pada bunga majemuk ini akan ditambahkan pada saldo awal bulan selanjutnya sehingga jumlah bunga pada periode selanjutnya akan terus bertambah atau naik.
Naiknya jumlah bunga pada jenis ini memang bertolak belakang dengan perhitungan suku bunga yang lain. Misalnya pada perhitungan suku bunga Anuitas atau suku bunga Efektif karena pada kedua jenis suku bunga tersebut justru jumlahnya akan selalu turun setiap periode.
Cara menghitung bunga majemuk ini sangat berbeda prosesnya dengan perhitungan bunga tunggal. Pada bunga tunggal kita hanya cukup mengalikan persentase suku bunga dengan simpanan awal atau jumlah investasi yang disetorkan. Sehingga pada jenis bunga tunggal jumlahnya setiap periode akan selalu sama. Karena dasar perhitungan yang digunakan adalah simpanan awal saja.
Sedangkan urutan pada cara perhitungan bunga majemuk konsepnya adalah sebagai berikut :
- Hitung bunga periode pertama dengan cara mengalikan persen suku bunga dengan pokok simpanan
- Tambahkan hasil perhitungan bunga pada periode pertama dengan jumlah pokok simpanan atau investasi
- Kalikan hasil penjumlahan pokok dengan bunga periode pertama dengan persentase suku bunga untuk periode kedua
Dari urutan tersebut terlihat bahwa jumlah bunga pada periode sebelumnya akan berpengaruh pada perkalian bunga pada periode selanjutnya. Konsep seperti ini sebenarnya dikenal juga dengan sebutan bunga berbunga. Konsep bunga berbunga juga bisa dihitung dengan mudah dalam Excel menggunakan jenis suku bunga ini.
Jika belum mengetahui berikut ini adalah rumus yang digunakan untuk menghitung bunga majemuk dalam Matematika :
- M0 = Modal Awal
- Mn = Modal Akhir
- i = Persentase Suku Bunga
- n = Jangka Waktu
Rumus perhitungan bunga majemuk tersebut nanti akan kita gunakan pada contoh perhitungan. Supaya kita bisa membandingkan hasil perhitungan dengan rumus manual, perkalian serta rumus Excel FV. Meskipun sudah bisa dipastikan bahwa ketiga hasil perhitungan tersebut jumlahnya akan tetap sama persis.
Contoh Menghitung Bunga Majemuk Dalam Excel
Pembahasan terakhir mari kita melihat contoh perhitungan bunga majemuk khususnya pada Microsoft Excel. Untuk contoh perhitungan bunga majemuk yang akan kita bahas silahkan perhatikan gambar berikut ini :
Pada contoh tersebut sudah ada data simpanan, suku bunga serta jangka waktu yang digunakan. Selanjutnya perhitungan bunga akan kita urutkan mulai dari perhitungan manual, menggunakan perkalian dan terakhir menggunakan rumus Excel FV. Untuk data simpanan yang akan digunakan sesuai dengan gambar tersebut adalah sebagai berikut :
- Simpanan : 1.000.000
- Bunga per Tahun : 6%
- Jangka Waktu : 2 Tahun
Data ini juga yang kita gunakan pada perhitungan bunga tunggal. Silahkan bandingkan hasilnya supaya mudah untuk memahami beda antara bunga tunggal dengan bunga majemuk. Selanjutnya untuk cara menghitung bunga majemuk mari kita bahas satu persatu mulai dari rumus manual.
1. Menggunakan Perhitungan Manual
Contoh pertama mari kita hitung bunga majemuk ini dengan menggunakan rumus Matematika. Rumus ini sudah disebutkan diatas dan pastikan sudah membacanya. Jika belum silahkan kembali ke atas dan pahami rumusnya terlebih dahulu.
M = 1.000.000 x (1+(6%/12))^24
M = 1.000.000 x (1+0,005)^24
M = 1.000.000 x 1,005^24
M = 1.000.000 x 1,12715977620539
M = 1.127.159,78
Berdasarkan perhitungan rumus tersebut terlihat bahwa jumlah simpanan atau investasi yang dilakukan pada awal periode dengan jumlah 1.000.000 akan berubah setelah 24 bulan atau 2 tahun. Jumlah modal akhir atas simpanan tersebut setelah 24 bulan dengan tingkat suku bunga 6% per tahun dan menggunakan jenis suku bunga majemuk hasilnya menjadi 1.127.159,78. Jumlah ini disebut juga sebagai modal akhir yaitu modal awal ditambah dengan keseluruhan jumlah bunga.
Selanjutnya yang kedua kita akan menghitung bunga bulan ke-10 dan perhitungannya adalah sebagai berikut :
B = 1.000.000 x ((1+(6%/12)^10 - (1+(6%/12))^10-1
B = 1.000.000 x (1,005^10 - 1,005^9)
B = 1.000.000 x (1,05114013204079 - 1,04591057914506)
B = 1.000.000 x 0,00522955289572513
B = 5.229,55
Dari perhitungan kedua diatas maka jumlah bunga untuk bulan ke-10 adalah sebesar 5.229,55. Ingat, ini adalah bunga bulan ke-10 dan mohon bisa dibedakan antara bunga dengan kumulatif bunga.
Selanjutnya yang ketiga kita akan menghitung bunga kumulatif sampai dengan bulan ke-10 dan urutan perhitungannya adalah sebagai berikut :
B = 1.000.000 x ((1+(6%/12)^10 - 1)
B = 1.000.000 x (1,005^10 - 1)
B = 1.000.000 x (1,05114013204079 - 1)
B = 1.000.000 x 0,5114013204079
B = 51.140,13
Berdasarkan perhitungan yang ketiga ini maka bunga kumulatif bulan ke-10 adalah 51.140,13. Jika masih bingung yang dimaksud dengan bunga bulan ke-10 adalah bunga yang didapatkan hanya untuk bulan ke-10 saja. Sedangkan bunga kumulatif bulan ke-10 adalah gabungan dari bunga bulan ke-1 sampai dengan bunga bulan ke-10. Untuk lebih mudahnya nanti akan kita lihat pada tabel bunga majemuk di bagian akhir.
2. Menggunakan Rumus Perkalian dan Pembagian
Selanjutnya contoh kedua kita akan tetap menggunakan rumus manual seperti pada contoh pertama. Hanya saja proses perkalian akan dilakukan dalam Excel. Mohon dicatat bahwa symbol yang digunakan untuk pangkat dalam Excel adalah symbol caret ( ^ ). Contoh bunga majemuk ini akan menggunakan contoh gambar diatas.
Rumus Excel pertama adalah untuk menghitung modal akhir dan rumus yang digunakan pada Cell H9 adalah sebagai berikut :
=C3*(1+(C4/12))^(C5*12)
Dengan menggunakan rumus perkalian tersebut maka hasil perhitungan bunga majemuk akan otomatis muncul. Hasil perhitungan yang kedua sesuai dengan gambar diatas adalah 1.127.159,78. Hasil perhitungan ini angkanya sama persis dengan perhitungan pada contoh pertama. Ini artinya hasil dalam Excel dengan hasil perhitungan rumus manual angkanya sama persis.
Rumus diatas adalah untuk menghitung modal akhir pada bulan ke-24. Jika memang yang akan dihitung adalah modal akhir pada bulan kesekian misalnya bulan ke-10 maka rumus yang digunakan pada Cell H8 adalah sebagai berikut :
=C3*(1+(C4/12))^10
Urutan rumus yang digunakan pada contoh ini sama persis dengan rumus manual. Inilah alasannya kenapa diatas disampaikan bahwa jika akan menggunakan rumus perkalian maka terlebih dahulu kita harus mengetahui rumus manual bunga majemuk. Selain itu hati - hati dengan penempatan tanda kurung karena jika salah posisi maka hasil perhitungan akan berbeda dengan contoh ini.
Selanjutnya jika akan menghitung bunga saja sebagai contoh misalnya akan menghitung bunga bulan ke-10 maka rumus yang digunakan pada Cell C8 adalah sebagai berikut :
=C3*(((1+(C4/12))^10)-((1+(6%/12))^9))
Sedangkan jika akan menghitung bunga kumulatif sampai dengan bulan ke-10 maka rumus yang digunakan pada Cell C9 adalah sebagai berikut :
=(C3*(1+(C4/12))^10)-C3
Hasil dari perhitungan rumus Excel tepatnya menggunakan rumus perkalian dan pembagian akan sama persis dengan rumus manual yang sudah dibahas pada contoh pertama. Hanya mohon diperhatikan bahwa urutan perhitungan memang sama persis dengan rumus manual seperti yang sudah dijelaskan diatas.
3. Menggunakan Rumus Excel FV
Jika sudah membaca artikel tentang rumus menghitung bunga anuitas atau bunga efektif maka cara ketiga ini akan mirip dengan pembahasan tersebut. Hanya saja rumus yang akan digunakan pada pembahasan ini adalah FV bukan PMT, IPMT, ISPMT atau bahkan PPMT. Tapi silahkan catat bahwa dengan cara ketiga ini perhitungan bunga majemuk akan jauh lebih mudah.
Adapun jika menggunakan PV maka rumus menghitung modal akhir bunga majemuk pada Cell H9 adalah sebagai berikut :
=FV(C4/12;C5*12;0;-C3)
Dengan menggunakan cara ketiga ini tepatnya menggunakan rumus FV hasil dari perhitungan akan tetap sama persis yaitu 1.127.159,78. Bahkan rasanya menurut saya cara ketiga ini jauh lebih mudah karena kita tidak perlu mengetahui urutan perhitungan atau rumus yang digunakan pada bunga majemuk Matematika.
Selanjutnya jika akan menghitung modal akhir untuk bulan ke-10 maka rumusnya adalah sebagai berikut :
=FV(C4/12;10;0;-C3)
Rumus terakhir adalah untuk menghitung bunga kumulatif bulan ke-10 dan rumus yang digunakan pada Cell C9 adalah sebagai berikut :
=FV(C4/12;10;0;-C3)-C3
Hasil dengan rumus ini juga tentu angkanya sama persis dengan dua pembahasan sebelumnya. Hanya saja saya belum bisa menemukan bagaimana rumus untuk menghitung bunga bulan kesekian (bukan kumulatif) dengan menggunakan rumus FV. Artinya jika akan menghitung bunga bulan kesekian dan bukan bunga kumulatif silahkan gunakan rumus pada pembahasan yang kedua yaitu menggunakan rumus perkalian saja.
Tidak ada kewajiban atau keharusan cara mana yang bisa digunakan untuk menghitung bunga majemuk. Jadi, silahkan pilih cara mana yang akan digunakan dan pastikan memilih cara yang paling mudah untuk dilakukan. Supaya prosesnya menjadi jauh lebih mudah.
4. Tabel Bunga Majemuk Dalam Excel
Ada 2 cara untuk memastikan apakah perhitungan bunga majemuk yang dilakukan dalam Excel sudah benar atau tidak. Jika memilih rumus yang benar maka hasilnya tentu akan sesuai dengan yang diharapkan. Tapi jika memilih rumus yang salah maka hasilnya juga tentu akan salah.
Adapun kedua cara untuk memastikan hasil perhitungan bunga majemuk sudah benar atau tidak tersebut adalah pertama hitung dengan cara atau rumus manual. Sedangkan kedua silahkan susun atau buat tabel bunga majemuk. Dengan menggunakan tabel bunga majemuk tersebut kita bisa melihat urutan bunga serta modal akhir mulai dari awal sampai dengan akhir periode.
Inilah tabel bunga majemuk yang sudah saya susun sesuai dengan urutan contoh pada perhitungan diatas :
Dari tabel tersebut terlihat bahwa hasil akhir atau modal akhir setelah 24 bulan atau 2 tahun memang sesuai dengan perhitungan yang sudah dijelaskan. Silahkan susun tabel bunga majemuk seperti ini untuk memastikan apakah perhitungan bunga majemuk sudah benar atau masih salah.
Selain modal akhir silahkan perhatikan juga bunga bulan ke-10 serta bunga kumulatif sampai dengan bulan ke-10. Hasil pada tabel bung majemuk untuk dua periode tersebut sama persis dengan contoh yang sudah dibahas.
Contoh File Excel Bunga Majemuk
Jika kesulitan memahami pembahasan yang sudah diurutkan diatas mulai dari rumus sampai dengan contohnya silahkan gunakan file Excelnya. File excel ini berisi rumus yang sesuai dengan gambar diatas. Selain rumus pada contoh file Excel bunga majemuk ini juga dilengkapi dengan tabel.
Untuk mendapatkan contoh file Excel bunga majemuk silahkan klik link berikut ini :
Nama File : Bunga Majemuk Dalam Excel - adhwebsite.com
Format : .xlsx
Link : GDrive
Password : adhwebsite.com
Penutup
Pada dasarnya penyajian pembanding perhitungan mulai dari rumus manual, perkalian sampai dengan FV sifatnya hanya untuk membandingkan saja. Tentu sebagai pengguna Excel saya sangat yakin bahwa rumus yang ada dalam Excel sudah sesuai dengan rumus umum yang berlaku.
Hanya saja rasanya penting juga bagi kita untuk menguji apakah rumus yang digunakan sudah sesuai dengan perhitungan manual atau rumus bunga majemuk pada Matematika. Jika sudah sesuai maka kita akan yakin bahwa rumus yang dipilih memang sudah tepat.
Seperti yang sudah saya sebutkan pada pembahasan sebelumnya bahwa memilih rumus yang tepat hasilnya akan benar dan memilih rumus yang salah hasilnya juga tentu akan salah. Semoga artikel ini bermanfaat untuk semua pembaca.
Post a Comment