Jika akan mengelola stok barang atau persediaan dengan cara yang paling mudah tentu menggunakan aplikasi. Aplikasi ini akan melakukan proses perhitungan dan lain - lain sehingga hasil stok akan ditampilkan secara otomatis. Masalahnya adalah untuk mendapatkan aplikasi yang secara khusus dapat digunakan pada perhitungan stok barang kita harus mengeluarkan sejumlah uang.
Jika budget belum mencukupi maka adhwebsite.com menyarankan untuk menyusun aplikasi stok barang sederhana dengan menggunakan Microsoft Excel.
Seperti yang sudah kita ketahui bahwa dalam Excel banyak rumus yang dapat digunakan untuk membantu mempercepat pengolahan data. Dari banyak rumus tersebut beberapa diantaranya bisa kita manfaatkan untuk membulat aplikasi stok barang sederhana.
Cara menghitung stok barang dalam Excel tentu bisa dilakukan dengan sangat mudah. Hanya saja kita perlu menyusun formatnya terlebih dahulu. Pada format stok barang tersebutlah nantinya kita akan input penerimaan serta pengeluaran barang sesuai dengan aturan yang ditetapkan.
Konsep Stok Barang Dalam Excel
Adhwebsite.com sudah menyusun tiga format stok barang sederhana dengan menggunakan rumus Excel. Ketiga format tersebut dibedakan berdasarkan jumlah gudang. Sehingga format stok barang tersebut bisa disesuaikan dengan jumlah gudang yang dimiliki oleh Perusahaan.
Pada dasarnya cara menghitung stok barang dalam Excel ini hanya akan menggunakan beberapa rumus saja. Jika memang ingin menyusun secara langsung dengan hasil yang sama persis seperti format dari adhwebsite.com silahkan ikuti pembahasan ini sampai dengan selesai.
Penting untuk memahami urutan penggunaan rumus pada cara menghitung stok barang ini. Supaya kita bisa memahami rumus apa yang harus diubah jika pola yang dijelaskan oleh adhwebsite kurang sesuai dengan yang diinginkan. Adapun 3 jenis format stok barang Excel sederhana yang sudah disusun oleh adhwebsite.com adalah sebagai berikut :
1. Format Stok Barang Untuk 1 Gudang
Format pertama hanya bisa digunakan untuk 1 lokasi gudang saja. Jika memang menggunakan beberapa lokasi gudang tetap bisa diinput. Hanya saja lokasi gudang tidak disertakan pada perhitungan stok barang sehingga tidak ada menu untuk memisahkan lokasi tersebut. Format perhitungan stok barang untuk 1 gudang inilah yang akan kita bahas sedangkan untuk 2 jenis format akan dibahas pada artikel lain.
2. Format Stok Barang Untuk 2 Gudang
Konsep yang diterapkan pada cara menghitung stok barang untuk 2 gudang ini tetap mirip dengan jenis pertama. Hanya saja ada tambahan lokasi gudang pada unsur didalamnya. Sehingga nantinya kita bisa menampilkan berapa jumlah stok barang pada gudang A dan berapa jumlah stok barang pada gudang B.
3. Format Stok Barang Untuk Beberapa Gudang
Jika memang jumlah gudang yang digunakan pada Perusahaan ada lebih dari 2 maka silahkan gunakan format stok barang ini. Pada format yang ketiga kita bisa menggunakan beberapa lokasi gudang secara bersamaan. Selanjutnya pada format ini juga kita bisa memilih akan menampilkan stok barang pada udang mana dan bisa juga menampilkan stok barang pada seluruh gudang yang digunakan.
Contoh Format Stok Barang Excel
Seperti yang disebutkan diatas bahwa cara menghitung stok barang dalam Excel pertama ini sebaiknya digunakan untuk 1 lokasi gudang saja. Adapun tampilan aplikasi stok barang Excel sederhana yang sudah disusun oleh adhwebsite.com adalah sebagai berikut :
Pada contoh tersebut sudah ada format stok barang Excel yang terdiri dari tiga sheet utama yaitu :
- Sheet Data Barang
- Sheet Mutasi
- Sheet Kartu Stok
Pada ketiga sheet Excel tersebut sudah disusun rumus untuk mempercepat proses perhitungan stok barang dalam Excel.
Rumus Excel Stok Barang
Pada format Excel diatas sudah digunakan beberapa rumus untuk menghitung stok barang. Sehingga proses perhitungan stok barang akan berjalan secara otomatis. Ini tentu akan mempercepat serta mempermudah perhitungan stok barang. Adapun rumus Excel tersebut adalah sebagai berikut :
1. Rumus Excel SUMIF
Rumus ini pada perhitungan stok barang digunakan pada Sheet Data Barang. Fungsinya adalah untuk menghitung jumlah penerimaan serta pengeluaran barang dengan kriteria Kode. Kode barang pada perhitungan ini merupakan dasar pada perhitungan stok akhir barang pada Sheet Data Barang.
2. Rumus Excel VLOOKUP
Rumus yang kedua digunakan untuk menampilkan Nama Barang berdasarkan Kodenya masing - masing. Selain untuk menampilkan nama barang bisa juga digunakan untuk unsur lain misalnya harga barang atau jumlah barang. Pada contoh tersebut rumus Excel VLOOKUP digunakan pada Sheet Mutasi serta Sheet Kartu Stok.
3. Rumus Excel IFERROR
Rumus IFERROR digunakan berbarengan dengan rumus Excel VLOOKUP tujuannya adalah untuk mengalihkan error yang muncul. Seperti yang sudah kita ketahui bahwa saat menggunakan rumus Excel VLOOKUP untuk menampilkan Nama Barang berdasarkan Kode kemudian Kodenya masing kosong maka pada kolom Nama Barang akan muncul error #N/A. Untuk menghilangkan error #N/A tersebut caranya adalah menambahkan rumus IFERROR pada rumus Excel VLOOKUP.
4. Rumus Excel SUM
Rumus Excel SUM digunakan pada ketiga Sheet Excel diatas. Karena memang pada ketiga Tabel tersebut dibutuhkan jumlah barang secara keseluruhan. Rumus Excel SUM ini akan menjumlahkan seluruh barang pada Tabel tanpa menggunakan kriteria apapun.
5. Rumus Excel SUMIFS
Rumus Excel SUMIFS dapat digunakan untuk menjumlahkan angka dengan menggunakan beberapa kriteria. Maksudnya kriteria yang digunakan akan lebih dari satu bisa dua, tiga dan seterusnya. Pada format stok barang diatas rumus ini digunakan pada Sheet Kartu Stok yaitu untuk menghitung jumlah barang dengan kriteria Tanggal serta Kode Barang.
Menyusun Format dan Rumus Stok Barang Dalam Excel
Selanjutnya mari kita bahas urutan rumus yang digunakan pada format stok barang diatas sesuai dengan urutannya. Konsep dasar pada cara menghitung stok barang ini memang akan sesuai dengan perhitungan secara umum. Intinya adalah kita akan menampilkan stok akhir barang di gudang berdasarkan penerimaan serta pengeluaran barang.
1. Format Sheet Data
Sheet Data akan menampilkan stok awal barang di gudang jika ada serta akan menampilkan stok akhir barang di Gudang. Pada Sheet ini ada rumus yang memang wajib untuk dibuat dan ada juga rumus yang hanya sebagai tambahan saja.
Rumus pertama pada Sheet ini adalah untuk menampilkan angka jumlah penerimaan barang pada kolom F. Adapun rumus Excel yang digunakan pada Cell F10 untuk menghitung jumlah barang masuk dari Sheet Mutasi adalah sebagai berikut :
=SUMIF(Mutasi!$C$6:$C$24;'Data Barang'!B10;Mutasi!$G$6:$G$24)
Selanjutnya silahkan copy dan pastekan rumus ini mulai dari Cell F11 sampai dengan Cell F19 atau sampai dengan Cell lain sesuai dengan kebutuhan. Rumus Excel kedua ada pada kolom G yaitu untuk menghitung keseluruhan barang keluar dari Sheet Mutasi berdasarkan Kode Barang. Rumus yang digunakan pada Cell G10 adalah sebagai berikut :
=SUMIF(Mutasi!$C$6:$C$24;'Data Barang'!B10;Mutasi!$H$6:$H$24)
Rumus Excel ke tiga pada Tabel ini adalah untuk menghitung Stok Akhir Barang sesuai dengan Kodenya. Rumus yang digunakan untuk stok akhir pada Cell H10 adalah sebagai berikut :
=D10+F10-G10
Rumus Excel ke empat atau terakhir pada Tabel ini adalah untuk Cell D20, F20, G20 dan H20. Rumus yang digunakan hanya SUM saja karena tujuannya untuk menjumlahkan seluruh barang pada kolom masing - masing. Misalnya rumus Excel yang digunakan pada Cell D20 untuk menghitung jumlah stok awal barang adalah sebagai berikut :
=SUM(D10:D19)
Sampai dengan ini kita sudah selesai mengatur format dan rumus pada Sheet Data Barang. Pada Cell B6 juga menggunakan rumus Excel untuk menampilkan tanggal akhir bulan. Tapi rumus ini tidak wajib untuk dibuat atau hanya sebagai tambahan saja. Adapun rumus yang digunakan pada Cell B6 tersebut adalah sebagai berikut :
=EOMONTH(B5;0)
Rumus ini akan menampilkan tanggal akhir bulan dari deret tanggal yang diketik pada Cell B5. Ini sesuai dengan fungsi dari rumus Excel EOMONTH. Ini akan mempercepat penulisan periode karena kita hanya cukup mengetik tanggal awal bulan saja.
2. Format Sheet Mutasi
Sheet ke dua yang akan kita atur format serta rumusnya adalah Mutasi. Sheet ini digunakan untuk input transaksi pengeluaran barang dari Gudang. Pada Sheet ini memang rumus Excel yang digunakan tidak terlalu banyak karena fungsi dari Sheet ini memang hanya untuk input data barang saja.
Rumus Excel pertama ada pada kolom E, rumus pada kolom ini adalah untuk menampilkan nama barang sesuai dengan Kode yang kita ketik pada kolom C. Adapun rumus Excel yang digunakan pada Cell E6 adalah sebagai berikut :
=IFERROR(VLOOKUP(C6;'Data Barang'!$B$10:$C$19;2;0);"")
Rumus ini akan otomatis menampilkan Nama Barang pada saat kita ketik Kode Barang pada kolom B. Rumus kedua pada Sheet ini adalah untuk menjumlahkan penerimaan serta pengeluaran barang. Rumus Exce SUM pada Cell G25 untuk menghitung jumlah penerimaan barang adalah sebagai berikut :
=SUM(G6:G24)
Selanjutnya mari kita buat rumus untuk menghitung seluruh pengeluaran barang. Rumus ini akan ditempatkan di bagian akhir dari kolom H. Adapun rumus yang digunakan pada Cell H25 tersebut adalah sebagai berikut :
=SUM(H6:H24)
Dua rumus Excel SUM diatas hanya akan menjumlahkan angka sesuai dengan kolomnya masing - masing saja. Artinya tidak ada kriteria apapun yang digunakan pada penjumlahan tersebut. Sehingga rumus yang digunakan adalah SUM bukan SUMIF atau SUMIFS.
3. Format Sheet Kartu Stok
Sheet terakhir pada contoh perhitungan stok barang adalah Kartu Stok. Sheet ini digunakan untuk menampilkan rincian transaksi penerimaan serta pengeluaran barang berdasarkan Kode yang dipilih. Seluruh penerimaan serta pengeluaran barang akan ditampilkan pada kolom ini. Tetapi tentu hanya pada barang yang sesuai dengan kriterianya saja.
Ada beberapa rumus Excel yang digunakan pada Sheet ini mulai dari menampilkan Nama Barang sampai dengan menghitung jumlah pengeluaran barang. Rumus pertama adalah untuk menampilkan Nama Barang pada Cell C5 dan rumusnya adalah sebagai berikut :
=IFERROR(VLOOKUP(C4;'Data Barang'!$B$10:$C$19;2;0);"")
Rumus kedua adalah untuk menampilkan Stok Awal Barang pada Cell C6 dan rumusnya adalah sebagai berikut :
=IFERROR(VLOOKUP(C4;'Data Barang'!$B$10:$D$19;3;0);"")
Rumus ketiga adalah untuk menampilkan tanggal awal sesuai dengan periode perhitungan Stok Barang. Rumus ini ada pada Cell B10 dan rumusnya adalah sebagai berikut :
='Data Barang'!B5
Rumus keempat adalah untuk menampilkan tanggal selanjutnya setelah tanggal awal dan rumus ini ada pada Cell B11. Rumusnya adalah sebagai berikut :
=IF(B10<'Data Barang'!$B$6;'Kartu Stok'!B10+1;"")
Selanjutnya silahkan copy dan pastekan rumus keempat ini mulai dari Cell B12 sampai dengan Cell B40. Rumus kelima adalah untuk menampilkan jumlah penerimaan barang dengan kriteria Kode dan tanggal transaksi. Rumus pada Cell C10 adalah sebagai berikut :
=SUMIFS(Mutasi!$G$6:$G$24;Mutasi!$C$6:$C$24;'Kartu Stok'!$C$4;Mutasi!$B$6:$B$24;'Kartu Stok'!B10)
Selanjutnya silahkan copy dan pastekan rumus kelima ini mulai dari Cell C11 sampai dengan Cell C40. Rumus keenam adalah untuk menampilkan jumlah pengeluaran barang dengan kriteria Kode serta tanggal transaksi. Rumus yang digunakan pada Cell D10 adalah sebagai berikut :
=SUMIFS(Mutasi!$H$6:$H$24;Mutasi!$C$6:$C$24;'Kartu Stok'!$C$4;Mutasi!$B$6:$B$24;'Kartu Stok'!B10)
Silahkan copy dan paste rumus ini mulai dari Cell D11 sampai dengan Cell D40 sama seperti dua rumus sebelumnya. Rumus ketujuh adalah untuk menampilkan stok akhir pada awal bulan. Rumus pada Cell E10 adalah sebagai berikut :
=C6+C10-D10
Rumus kedelapan adalah untuk menampilkan stok akhir tanggal 2 dan seterusnya. Rumus pada Cell E11 adalah sebagai berikut :
=E10+C11-D11
Selanjutnya silahkan copy dan pastekan rumus rumus kedelapan ini mulai dari Cell E12 sampai dengan Cell E40. Rumus terakhir adalah untuk menghitung jumlah penerimaan dan pengeluaran barang pada Cell C4 dan D42. Rumusnya sangat mudah karena hanya menggunakan rumus Excel SUM saja sama seperti rumus awal Sheet Data Barang.
Cara Pengisian Format Stok Barang Excel
Jika memang format stok barang dan rumusnya sudah selesai di susun selanjutnya mari kita bahas bagaimana cara pengisiannya. Urutan pengisian stok barang Excel yang sudah disusun diatas adalah sebagai berikut :
1. Isi Tanggal Awal Periode
Langkah pertama adalah mengetik tanggal awal periode pada Cell B5. Tanggal awal ini wajib untuk diisi dengan deret tanggal lengkap seperti yang terlihat pada contoh diatas. Untuk Cell B6 tidak perlu diketik tanggal karena secara otomatis pada Cell ini akan muncul tanggal akhir periodenya.
2. Isi Stok Awal Dan Data Barang
Langkah kedua adalah mengetik data barang disertai dengan stok awal jika ada. Pada kolom B diisi dengan Kode Barang, kolom C10 diisi dengan Nama Barang, kolom D diisi dengan stok awal dan kolom E diisi dengan Harga Barang. Jika memang pada perhitungan stok barang ini tidak ada stok awal maka silahkan kosongkan kolom D.
3. Isi Penerimaan dan Pengeluaran Barang
Langkah yang ketiga diawali dengan pengisian kolom Tanggal, Kode Barang dan Nomor Bukti pada Sheet Mutasi. Selanjutnya silahkan isi kolom F tau kolom keterangan dengan teks "Penjualan" untuk pengeluaran barang atau teks "Pembelian" untuk penerimaan barang.
Jika status transaksi adalah Pembelian atau penerimaan barang maka silahkan ketik angka atau jumlahnya pada kolom G. Sedangkan jika statusnya adalah Penjualan atau pengeluaran barang maka silahkan ketik angka atau jumlahnya pada kolom H. Pengisian kolom ini jangan sampai terbalik pastikan mengisi penerimaan dan pengeluaran barang dengan benar.
4. Isi Kartu Stok Untuk Rincian Barang
Jika akan mencetak rincian barang atau hanya sekedar untuk melihat urutan transaksinya saja silahkan isi Sheet Kartu Stok. Untuk menampilkan rincian pada Sheet ini caranya sangat mudah karena cukup dengan mengisi Kode Barang pada Cell C4 saja. Setelah Kode Barang diketik pada Cell tersebut maka rincian barang kan otomatis ditampilkan pada kolomnya masing - masing.
File Excel Aplikasi Stok Barang Sederhana
Jika akan menyusun format stok barang sederhana silahkan ikuti urutannya seperti pada pembahasan diatas. Tapi jika tidak ingin repot silahkan ambil format file Excel stok barang yang sudah disertakan pada artikel ini melalui linknya masing - masing.
1. Aplikasi Stok Barang Sederhana - V1
- Terdiri dari 3 Sheet sesuai pembahasan diatas
- Rumus sudah diatur lengkap dengan Define Name
Untuk mendapatkan contoh format Excel stok barang versi 1 silahkan klik link berikut ini :
- Nama File : Menghitung Stok Barang
- Ukuran : 22 KB
- Format File : .xlsx
- Password : adhwebsite.com
- Link : Stok Barang 1
2. Aplikasi Stok Barang Sederhana - V2
Tambahan update pada versi yang kedua ini adalah sebagai berikut :
- Pemisahan Tabel Stok Awal dan Akhir
- Penambahan Kolom Satuan
Link contoh file Excel stok barang versi 2 adalah sebagai berikut :
- Nama File :
- Ukuran :
- Format File :
- Password : adhwebsite.com
- Link : On Progress Update
Kesimpulan
Menghitung stok barang dalam Excel memang bisa dilakukan dengan sangat mudah. Bagian sulitnya adalah menyusun format serta rumusnya. Meskipun adhwebsite.com sudah menyertakan contoh format sebaiknya tetap memahami alur penyusunan supaya mudah jika akan melakukan perubahan.
Konsep yang digunakan boleh diubah pada contoh file Excel sesuai dengan kebutuhan kita pada alur perhitungan stok barang. Itulah pembahasan kita kali ini tentang cara menghitung stok barang dalam Excel dan semoga artikel ini bermanfaat untuk semua pembaca.
Post a Comment