AdhWebsite | Blog Rumus dan Tutorial Excel

Cara Menghitung Lembur Dalam Excel Mulai Dari Dasar, Konsep, Rumus dan Tarifnya

5 Jenis Cara Menghitung Lembur Dalam Excel : Hari Libur, Hari Biasa, Berdasarkan Gaji Pokok, Berdasarkan Jumlah Jam dan Berdasarkan Absensi

Jika sedang mengolah serta menghitung gaji karyawan tentu didalamnya ada beberapa unsur yang disertakan pada perhitungan tersebut. Unsur pada perhitungan tersebut beberapa diantaranya adalah gaji pokok, tunjangan, lembur, potongan dan lain - lain. Unsur tersebut tentu akan mempengaruhi jumlah gaji bersih yang akan diterima oleh masing - masing Karyawan.

Pada perhitungan gaji karyawan ada unsur lembur dimana unsur ini merupakan hal yang sangat penting untuk ditambahkan pada proses pengolahan data. Karena biasanya perhitungan lembur ini jumlahnya akan cukup besar jika dibandingkan dengan unsur tambahan lain pada gaji karyawan. Selain itu perhitungan lembur tersebut sudah ada ketetapan dari Pemerintah sehingga pihak Perusahaan dalam hal ini tim Payroll harus menghitungnya sesuai dengan ketetapan tersebut.


Definisi, Dasar, Konsep, Rumus dan Cara Menghitung Lembur Dalam Excel 


Selanjutnya cara menghitung lembur ini bisa dilakukan dengan menggunakan beberapa cara. Misalnya dengan menggunakan aplikasi yang sudah dimiliki oleh Perusahaan. Lalu bagaimana jika belum memiliki aplikasi untuk perhitungan lembur ?

Ada dua solusi untuk kondisi tersebut, pertama tentu saja adalah menghitungnya dengan cara manual dan kedua menghitung dengan menggunakan Microsoft Excel. Jika perhitungan lembur dilakukan secara manual rasanya akan cukup merepotkan karena memang prosesnya tidaklah mudah. Untuk itu adhwebsite.com lebih menyarankan untuk menggunakan Excel sebagai alat untuk perhitungan lembur.

Menghitung lembur dalam Excel memang sangat mudah untuk dilakukan bahkan perhitungan ini bisa dibuat format tertentu sehingga prosesnya menjadi otomatis. Pada saat menghitung lembur dalam Excel kita hanya cukup input jam kerja saja maka proses perhitungan akan berjalan secara otomatis. Karena prosesnya akan dibantu dengan menggunakan rumus yang tentu saja akan mempercepat proses perhitungan.


Apa Itu Lembur ?


Sebelum melanjutkan ke pembahasan tentang cara menghitung lembur mari kita bahas definisi dari lembur itu sendiri. Istilah lembur ini dikenal juga dengan sebutan overtime karena memang ini terkait dengan kelebihan jam kerja.

Dilansir dari wikipedia yang dimaksud dengan lembur adalah waktu kerja yang melebihi batas waktu kerja dalam aturan resmi Pemerintah.


Cara Menghitung Lembur Dalam Excel


Pemerintah sudah menetapkan batas waktu bekerja untuk Karyawan adalah maksimal selama 40 jam dalam waktu 1 minggu. Jika hari bekerja Perusahaan adalah Senin sampai dengan Jum'at maka jam kerja yang ditetapkan adalah dari 08.00 sampai dengan 17.00 dengan tambahan 1 jam istirahat. Sedangkan jika hari bekerja Perusahaan adalah Senin sampai dengan Sabtu maka jam kerja akan ditetapkan sebagai berikut :

  • Senin - Jum'at : 08.00 s.d 16.00
  • Sabtu : 08.00 s.d 14.00

Dalam kondisi tertentu kadang memang ada Perusahaan yang menerapkan aturan berbeda pada jam kerja misalnya dengan cara shift tapi seharusnya tetap dalam jangka waktu 1 minggu maksimal adalah 40 jam. Terkait dengan lembur, jika Karyawan telah bekerja melebihi batas maksimum jam yang disebutkan diatas maka harus diberikan upah diluar gaji pokok.

Overtime tersebut akan dihitung berdasarkan selisih jam normal dengan selisih jam secara keseluruhan. Selanjutnya perhitungan overtime akan diurutkan sesuai dengan ketetapan Pemerintah mulai dari perhitungan jam sampai dengan perhitungan lembur per hari. 


Dasar Perhitungan Lembur Karyawan


Dari penjelasan diatas terlihat bahwa memang lembur adalah hal yang sangat penting pada proses perhitungan gaji karyawan. Karena memang ini terkait langsung dengan jam kerja serta jumlah upah yang akan diterima oleh Karyawan. Selanjutnya dasar yang digunakan pada perhitungan overtime secara umum ada 3, yaitu sebagai berikut :


1. Gaji Pokok


Gaji pokok ini akan digunakan pada unsur perhitungan lembur dan sudah dijelaskan pada artikel sebelumnya bahwa gaji pokok ini jumlahnya akan selalu tetap setiap bulan. Inilah yang akan menyebabkan tarif overtime juga sifatnya akan selalu tetap karena dasar yang digunakan pada perhitungan tarif adalah gaji pokok. Kecuali jika jumlah gaji pokok berubah maka secara otomatis tarif per jam juga akan mengalami perubahan.


2. Jam Lembur


Seperti yang sudah dijelaskan secara umum lembur adalah selisih jumlah jam bekerja karyawan dengan jumlah jam yang ditetapkan oleh Pemerintah. Maka jumlah jam atau selisih jam tersebut akan menjadi dasar yang digunakan pada perhitungan.


3. Tarif Lembur per Jam


Tarif dalam perhitungan overtime akan dihitung berdasarkan dua unsur yaitu gaji pokok dengan angka 173. Adapun perhitungan tarif per jam adalah sebagai berikut :


Tarif Lembur per Jam = Gaji Pokok / 173


Dengan menggunakan rumus tersebut maka kita akan mendapatkan berapa tarif yang akan disertakan pada hitungan. Lalu, dari mana angka 173 pada perhitungan tersebut ?


Tarif Lembur per Jam


Jika ingin mengetahui dari mana angka 173 yang ada pada perhitungan lembur mari kita bahas secara tersendiri. Seperti yang disebutkan diatas bahwa unsur pada hitungan tarif per jam adalah gaji pokok dengan angka 173. Adapun angka 173 tersebut didapatkan dari total jam kerja karyawan selama 1 bulan. Perhitungannya adalah sebagai berikut :


Jumlah Jam = (52 : 12 ) x 40

Jumlah Jam = 4,33 x 40

Jumlah Jam = 173,2

  • 52 : Jumlah minggu dalam 1 Tahun
  • 12 : Jumlah Bulan dalam 1 Tahun
  • 40 : Jumlah jam kerja selama 1 Bulan


Dari perhitungan diatas angka 173,2 pada perhitungan lembur dibulatkan menjadi 173. 

Berikut ini adalah cara hitung overtime per jam sebagai contoh saja, misalnya Karyawan A memiliki gaji pokok sebesar 4.500.000 Maka berdasarkan gaji pokok tersebut perhitungan per jam adalah sebagai berikut :


Lembur per Jam = 4.500.000 / 173

Lembur per Jam = 26.011


Angka 26.011 merupakan upah per jam sesuai dengan gaji pokok yang ditetapkan Perusahaan pada Karyawan A tersebut. Selanjutnya angka tersebutlah yang akan digunakan pada perhitungan setelah jumlah jam dikalikan dengan kelipatan tertentu.


Penerapan Konsep Lembur Dalam Excel


Perhitungan lembur yang sudah dijelaskan diatas memang terlihat sangat mudah, tapi apakah memang semudah itu ?

Dalam prosesnya perhitungan ini dibagi kedalam beberapa kondisi misalnya untuk hari libur atau untuk hari biasa. Selanjutnya perhitungan jam lebur juga akan dikalikan kedalam kelipatan 1.5, 2, 3 serta 4 dengan kondisi yang berbeda - beda. Berikut ini adalah urutan pada cara perhitungan overtime berdasarkan status hari libur atau hari biasa.


1. Perhitungan Lembur Hari Biasa


Jika Karyawan lembur pada hari biasa maksudnya bukan hari libur atau tanggal merah maka perhitungannya adalah sebagai berikut :

  • 1 Jam pertama dikalikan dengan 1,5
  • Jam ke-2, ke-3 dan seterusnya dikalikan dengan 2

Perhitungan diatas digunakan untuk Perusahaan dengan 6 hari kerja dalam 1 minggu dan 5 hari kerja dalam 1 minggu.


2. Perhitungan Lembur Hari Libur


Selanjutnya yang kedua jika lembur dilakukan pada hari libur dengan 6 hari kerja dalam 1 minggu maka urutan perhitungan adalah sebagai berikut :

  • 7 jam pertama dikalikan dengan 2
  • Jam ke-8 ( 1 Jam ) dikalikan dengan 3
  • Jam ke-9, ke-10 dan seterusnya dikalikan dengan 4

Untuk Perusahaan dengan 5 hari kerja dan lembur dilakukan pada hari libur maka perhitungannya adalah sebagai berikut :

  • 8 jam pertama dikalikan dengan 2
  • Jam ke-9 ( 1 Jam ) dikalikan dengan 3
  • Jam ke-10, ke-11 dan seterusnya dikalikan dengan 4

Sedangkan jika lembur dilakukan pada hari libur serta hari terpendek maka prosesnya adalah sebagai berikut :

  • 5 jam pertama dikalikan dengan 2
  • Jam ke-6 ( 1 Jam ) dikalikan dengan 3
  • Jam ke-7, ke-8 dan seterusnya dikalikan dengan 4  

Dari dua cara menghitung lembur tersebut terlihat bahwa prosesnya memang tidak semudah yang dibayangkan. Tapi tenang, jika perhitungan dilakukan dalam Excel maka prosesnya akan jauh lebih mudah. Karena pada perhitungan overtime Excel akan menggunakan bantuan beberapa rumus yang memang sudah tersedia dalam Excel tersebut. Bahkan perhitungan ini bisa berjalan secara otomatis bukan dilakukan manual satu persatu.

Tapi, jika akan menghitung lembur dalam Excel sebelumnya kita harus sudah mengetahui kira - kira rumus apa yang akan digunakan pada perhitungan tersebut.


Rumus Excel Menghitung Lembur


Jika belum mengetahui rumus apa saja yang digunakan pada perhitungan lembur dalam Excel mari kita coba membahasnya. Tapi mohon dicatat bahwa rumus yang disebutkan ini adalah rumus yang digunakan pada perhitungan versi adhwebsite.com. Jika ada perbedaan dengan perhitungan overtime Excel yang lain tentu bukan sebuah masalah yang perlu diperhatikan.


1. Rumus Excel IF


Rumus perhitungan lembur Excel yang pertama adalah IF. Rumus ini digunakan untuk mengatur serta memisahkan kondisi lembur sesuai dengan penjelasan diatas. Misalnya apakah lembur dilakukan pada hari libur atau justru hari bekerja biasa dan ini sangat cocok dengan fungsi dari rumus IF. Dalam Excel rumus IF ini dapat digunakan untuk menguji sebuah nilai logika dan nilai logika yang diuji pada kasus ini adalah jenis harinya.


2. Rumus Excel AND


Rumus perhitungan lembur Excel yang kedua adalah AND. Pada pengujian logika dengan rumus IF pasti ada dua kondisi atau lebih yang hasilnya akan sama. Kondisi tersebut mengharuskan adanya penggabungan antara rumus IF dengan AND tujuannya adalah untuk menambahkan opsi pengujian logika.

Penambahan kondisi tersebut akan disesuaikan dengan aturan perhitungan sesuai dengan penjelasan diatas.


3. Rumus Excel TIME


Format yang digunakan pada perhitungan lembur Excel tentu saja adalah jam atau waktu. Sehingga dibutuhkan konversi angka kedalam bentuk jam. Rumus Excel TIME akan menambahkan format waktu atau jam kedalam rumus perhitungan tersebut.


4. Rumus Excel TEXT


Format perhitungan lembur akan mendeteksi hari apakah termasuk kedalam hari kerja atau hari libur. Rumus Excel TEXT akan menampilkan hari dalam bahasa Indonesia. Selanjutnya hari tersebut akan disisipkan kedalam rumus Excel sebagai dasar perhitungan.

Selain rumus diatas ada beberapa format yang perlu diketahui pada saat menghitung overtime dalam Excel. Misalnya format pada pembuatan Data Validation, pengaturan format tanggal serta waktu dan lain - lain.     


Contoh Menghitung Lembur Dalam Excel


Selanjutnya jika sudah memahami rumus menghitung lembur serta rumus Excel yang digunakan mari kita bahas contohnya. Contoh menghitung lembur dalam Excel ini dibagi kedalam beberapa jenis yang satu diantaranya digunakan pada cara menghitung gaji pokok lengkap dengan contoh filenya.

Beberapa jenis perhitungan lembur dalam Excel ini akan menggunakan rumus yang sudah dijelaskan diatas termasuk metodenya.


1. Menghitung Lembur Untuk Hari Kerja Biasa


Untuk contoh yang pertama kita akan menghitung lembur untuk hari kerja biasa atau bukan hari libur atau bukan tanggal merah. Cara Menghitung lembur untuk hari kerja ini memang konsepnya cukup berbeda dengan hari libur.

Selanjutnya untuk cara menghitung lembur dalam Excel yang pertama ini tentu saja akan menggunakan rumus serta konsep yang sudah dijelaskan. Untuk contohnya silahkan perhatikan gambar berikut ini :


Perhitungan Lembur Hari Kerja Dalam Excel


Pada contoh tersebut sudah dibuatkan format Excel untuk perhitungan lembur. Perhitungan tersebut mengacu kepada aturan untuk hari kerja atau untuk hari biasa.

Seperti yang sudah dijelaskan diatas bahwa lembur ini akan dikalikan dengan kelipatan 1.5, 2, 3 dan 4. Khusus untuk hari kerja kelipatan yang digunakan hanya pada angka 1,5 serta 2 saja. Adapun rumus Excel lembur hari biasa dengan kelipatan 1,5 pada Cell B5 adalah sebagai berikut :


=IF(A5>1;1;A5)


Selanjutnya rumus Excel lembur hari biasa dengan kelipatan 2 pada Cell C5 adalah sebagai berikut :


=A5-B5


Dengan menggunakan dua rumus Excel diatas maka pada masing – masing Cell akan muncul angka sesuai dengan jam lembur.

Selanjutnya kita tinggal menghitung jumlah jam lembur untuk hari biasa pada Cell F5 dan rumusnya adalah sebagai berikut :


=(B5*$B$4)+(C5*$C$4)


Dengan menggunakan rumus ini maka jumlah jam lembur yang awalnya adalah 2 jam saja maka setelah dikalikan dengan kelipatan totalnya menjadi 3,5. Angka 3,5 jam tersebutlah yang akan dikalikan dengan upah lembur per jam untuk menghitung jumlah yang dibayarkan kepada Karyawan.


2. Menghitung Lembur Untuk Hari Libur


Selanjutnya contoh yang kedua kita akan menghitung lembur untuk hari libur, tanggal merah atau libur nasional. Cara perhitungan lembur hari libur dalam Excel ini sebenarnya tetap mirip dengan hari biasa. Hanya saja perkalian pada kelipatan tentu akan berbeda seperti yang sudah dijelaskan pada ketetapan diatas.

Selanjutnya untuk perhitungan lembur hari libur akan kita bagi kedalam dua contoh yaitu 5 hari kerja serta 6 hari kerja. Silahkan perhatikan gambar berikut ini :


Perhitungan Lembur Hari Libur  Dalam Excel


Pada contoh perhitungan hari libur ini kita bagi kedalam dua bagian yaitu untuk untuk Perusahaan dengan 5 hari kerja serta untuk Perusahaan dengan 6 hari kerja. Selanjutnya pada perhitungan lembur hari libur kelipatan yang digunakan adalah 2, 3 serta 4 dan tidak menyertakan kelipatan 1,5.

Jika Perusahaan menerapkan aturan 5 hari kerja maka rumus Excel yang digunakan pada kelipatan 2 adalah sebagai berikut :


=IF(B5>7;7;B5)


Selanjutnya jika Perusahaan menerapkan aturan 5 hari kerja maka rumus Excel yang digunakan pada kelipatan 3 adalah sebagai berikut :


=IF(B5>8;1;IF(B5>7;B5-7;0))


Sedangkan jika Perusahaan menerapkan aturan 5 hari kerja maka rumus Excel yang digunakan pada kelipatan 4 adalah sebagai berikut :


=IF(B5>8;B5-D5-E5;0)


Dengan menggunakan tiga rumus Excel pada perhitungan diatas maka masing – masing jam pada kelipatan angka otomatis ditampilkan.

Langkah yang terakhir adalah mengalikan jumlah jam tersebut sesuai dengan kelipatannya dengan menggunakan rumus berikut ini :


=(C5*$C$4)+(D5*$D$4)+(E5*$E$4)+(F5*$F$4)


Sampai dengan langkah ini maka perhitungan lembur untuk Perusahaan dengan 5 hari kerja dan dilakukan pada hari libur sudah selesai dilakukan.

Jika Perusahaan menerapkan aturan 6 hari kerja maka rumus Excel untuk kelipatan 2 adalah sebagai berikut :


=IF(B8>8;8;B8)


Selanjutnya jika Perusahaan menerapkan aturan 6 hari kerja maka rumus Excel untuk kelipatan 3 adalah sebagai berikut :


=IF(B8>9;1;IF(B8>8;B8-8;0))


Bagian yang terakhir jika Perusahaan menerapkan aturan 6 hari kerja maka rumus Excel untuk kelipatan 4 adalah sebagai berikut :


=IF(B8>9;B8-D8-E8;0)


Selanjutnya rumus Excel untuk menghitung jumlah jam dengan mengalikan jam sesuai dengan kelipatan pada jenis jam kerja yang kedua ini sama dengan rumus pada jam kerja yang pertama.

Perbedaan antara rumus Excel lembur pada jenis 5 jam kerja dengan 6 jam kerja memang tidak terlalu jauh berbeda. Hanya pada pengisian batasan jumlah jamnya saja yang berbeda tapi selebihnya konsep pada rumus Excel tersebut tetap sama saja.  


3. Menghitung Lembur Berdasarkan Gaji Pokok


Pada dua contoh perhitungan diatas memang belum ditambahkan gaji pokok sehingga perhitungan hanya fokus kedalam jumlah jamnya saja.

Untuk itu pada contoh yang ketiga kita akan melengkapi perhitungan lembur dalam Excel dengan gaji pokok. Cara menghitung lembur berdasarkan gaji pokok ini sebenarnya rumusnya tetap sama dengan dua pembahasan diatas. Hanya saja kita akan menambahkan dua unsur didalamnya yaitu gaji pokok dengan jumlah lembur per jam.

Seperti yang sudah kita bahas pada artikel sebelumnya bahwa jumlah jam lembur akan didapatkan dengan membagi gaji pokok dengan angka 173.

Lalu, dari mana angka 173 tersebut ?

Jawaban pertanyaan ini sudah dijelaskan secara detail dibagian atas dan silahkan scroll keatas jika belum membacanya.

Silahkan perhatikan gambar berikut ini :


Perhitungan Lembur Berdasarkan Gaji Pokok Dalam Excel


Pada contoh perhitungan yang ketiga ini sudah ditambahkan dua kolom yaitu kolom untuk Gaji Pokok serta kolom untuk Jumlah lembur. Selanjutnya contoh diatas kita bagi kedalam tiga bagian utama yaitu lembur untuk hari biasa, untuk hari libur dengan 6 hari kerja serta untuk hari libur dengan 5 hari kerja.

Mohon dicatat bahwa rumus yang digunakan pada kelipatan diatas sama persis dengan contoh pertama dan kedua. Untuk itu pada pembahasan ini tidak akan dijelaskan kembali tentang rumus kelipatan pada lembur.

Pertama adalah untuk menghitung lembur per jam dan rumusnya adalah sebagai berikut :


=B5/173


Rumus Excel ini akan membagi angka pada kolom Gaji Pokok dengan angka 173 seperti yang sudah disebutkan diatas. Hasilnya adalah angka per jam sudah berhasil ditampilkan sesuai dengan masing – masing Cell pada kolom Gaji Pokok.

Selanjutnya rumus yang digunakan untuk menghitungnya adalah sebagai berikut :


=H5*I5


Rumus Excel ini akan mengalikan jumlah jam lembur dengan tarif per jam yang ada pada kolom I. Jika memang tidak akan menampilkan kolom lembur per jam maka rumus ini juga bisa dibuat menjadi seperti berikut ini :


=(B5/173)*H5


Dua rumus tersebut hasilnya akan tetap sama saja, hanya pada rumus pertama kita wajib membuat kolom lembur per jam sedangkan pada rumus yang kedua tidak perlu membuat kolom tersebut.

Contoh menghitung lembur yang ketiga ini sudah lengkap karena bukan hanya jumlah jamnya saja yang ditampilkan tetapi jumlah dalam bentuk angka rupiah juga sudah ditampilkan. Unsur Gaji Pokok, Jumlah Jam serta lembur per jam merupakan unsur yang wajib disertakan pada proses perhitungan.   


4. Menghitung Lembur Berdasarkan Jumlah Jam


Unsur utama pada perhitungan lembur adalah jumlah jam. Jumlah jam ini akan dikalikan dengan kelipatan tertentu sesuai dengan kriteria.

Contoh perhitungan lembur yang keempat ini memang konsepnya sukup berbeda dengan tiga contoh sebelumnya. Karena cara menghitung lembur berdasarkan jumlah jam ini akan disusun secara vertikal bukan horizontal. Maksudnya posisi tanggal serta jam akan disusun dari kiri ke kanan bukan dari atas ke bawah seperti pada tiga contoh sebelumnya.

Silahkan perhatikan gambar berikut ini :


Perhitungan Lembur Berdasarkan Jumlah Jam  Dalam Excel


Dalam gambar tersebut posisi tanggal serta jam lembur dibuat berderet kekanan atau horizontal. Memang berdasarkan pengalaman adhwebsite.com konsep perhitungan lembur seperti ini tidak terlalu sering ditemukan. Tapi rasanya penting juga untuk kita bahas karena adhwebsite.com juga menyusun rumus ini atas permintaan salah satu pengunjung web.

Rumus yang digunakan pada perhitungan ini sangat berbeda dengan rumus sebelumnya. Misalnya untuk rumus Excel kelipatan 1,5 pada contoh diatas adalah sebagai berikut :


=(((COUNTIFS(B5:D5;">=1";$B$3:$D$3;"N"))*$E$4))


Rumus ini akan menghitung seluruh jam pada deret yang sama dengan keterangan huruf “Y” atau “N”. Huruf “Y” atau “N” tersebut digunakan untuk identifikasi apakah tanggal termasuk kedalam hari libur atau hari kerja.

Lalu, apakah konsep ini juga bisa digunakan pada data vertikal ?

Jawabannya tentu saja bisa, tapi rumus yang digunakan sudah pasti akan berbeda dengan yang disebutkan diatas. Rumus perhitungan lembur Excel dengan konsep seperti ini memang cukup panjang dan sedikit rumit. Untuk itu adhwebsite.com sudah membahas konsep ini dalam 1 artikel tersendiri supaya lebih detail dan jelas serta dilengkapi dengan contoh format Excelnya. Link artikel yang bersangkutan sudah disematkan diatas jika ingin mempelajari silahkan klik link tersebut.  

 

5. Menghitung Lembur Berdasarkan Absensi


Contoh menghitung lembur selanjutnya adalah menggunakan absensi sebagai dasar input data. Cara menghitung lembur dalam Excel berdasarkan absensi ini merupakan konsep yang paling sering digunakan. Karena memang proses yang digunakan pada jenis perhitungan ini adalah jam in serta jam out Karyawan dari absensi.

Silahkan perhatikan gambar berikut ini :


Menghitung Lembur Berdasarkan Absensi Dalam Excel


Pada contoh tersebut terlihat bahwa perhitungan lembur sudah disusun per tanggal dengan menyisipkan jam masuk serta jam pulang Karyawan. Selanjutnya dari jam masuk serta jam pulang tersebutlah akan dihitung apakah Karyawan memiliki selisih jam atau tidak. Jika ada jam lembur maka secara otomatis akan dihitung dibagian kelipatan serta jumlah jam secara keseluruhan.

Konsep serta format ini juga digunakan oleh adhwebsite.com pada pembahasan tentang gaji karyawan, sheet ABSENSI merupakan perhitungan gaji sekaligus dilengkapi dengan overtime seperti pada gambar diatas.

Rumus Excel lembur yang digunakan pada contoh ini jauh lebih rumit dibandingkan dengan pembahasan yang ke-4. Untuk itu adhwebsite.com sudah membuat pembahasan tersendiri yang dilengkapi dengan rumus serta contoh formatnya. Jika ingin mendapatkan contoh format lembur Excel seperti pada gambar diatas silahkan buka link yang sudah disisipkan diatas.


Kesimpulan


Menghitung lembur dalam Excel sudah dibagi kedalam beberapa jenis seperti yang terlihat pada contoh diatas. Perhitungan tersebut memang tidak sulit dilakukan hanya saja terlebih dahulu kita harus menyusun format templatenya termasuk rumus Excel didalamnya.

Terkait dengan template, adhwebsite.com sudah menyediakan format perhitungan yang ada pada masing – masing artikel yang membahas secara detail jenis perhitungan diatas. Selanjutnya seperti yang sudah disebutkan diatas bahwa pada cara menghitung lembur diperlukan beberapa bantuan rumus Excel.

Rumus Excel pada cara perhitungan lembur tersebut tentu untuk membantu mempercepat serta mempermudah proses perhitungan. Rumus menghitung lembur khususnya dalam Excel memang bisa bermacam – macam jenisnya.

Dibagian atas sudah dijelaskan bahwa rumus menghitung lembur pada pembahasan ini ada 4 dan pastikan sudah memahami fungsi serta cara menggunakan rumus Excel tersebut. Itulah pembahasan kita kali ini tentang menghitung lembur dalam Excel dan semoga artikel ini bermanfaat untuk semua pembaca.

Post a Comment